PENGARUH VARIASI PENAMBAHAN DOSIS VITAMIN C PADA URINE TERHADAP KADAR GLUKOSA DENGAN METODE BENEDICT DAN METODE DIPSTICK PADA MAHASISWA UNIVERSITAS BINAWAN

CHUMAIROH, AINA (2022) PENGARUH VARIASI PENAMBAHAN DOSIS VITAMIN C PADA URINE TERHADAP KADAR GLUKOSA DENGAN METODE BENEDICT DAN METODE DIPSTICK PADA MAHASISWA UNIVERSITAS BINAWAN. Bachelor thesis, Universitas Binawan.

Text TLM-2022-AINA CHUMAIROH.pdf Download (2MB)

Abstract

Pemeriksaan glukosa urine merupakan salah satu parameter pemeriksaan urine rutin. Glukosa urine dapat dideteksi dengan metode reduksi benedict maupun metode dipstick. Glukosuria merupakan keadaan patologis namun positif palsu glukosa dapat ditemukan pada individu yang sehat. Dimasa pandemi terjadi peningkatan konsumsi vitamin C pada masyarakat Indonesia. Keberadaan vitamin C di dalam urine dapat mengganggu hasil urinalisis. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh variasi dosis vitamin C yang ditambahkan pada sampel urine terhadap kadar glukosa. Penelitian pre experimental dilakukan terhadap 15 sampel urine mahasiswa sehat dengan teknik sampling yaitu purposive sampling. Kadar glukosa urine di periksa dengan metode benedict dan metode dipstick untuk selanjutnya di Intervensi dengan vitamin C dosis 250mg, 500mg dan 1000mg yang ditambahkan pada urine masing masing 25mL. Data dianalisis dengan uji Kruskall wallis bermakna apabila p<0,05. Hasil pemeriksaan glukosa urine ditemukan positif pada metode benedict dan ditemukan negatif pada metode dipstick dengan penambahan dosis vitamin C. Analisis Kruskall wallis menunjukkan variasi dosis vitamin C berpengaruh pada metode benedict dengan p.value 0,000. Sedangkan analisis pada metode dipstick menunjukkan variasi dosis vitamin C tidak berpengaruh dengan p.value 1,000. Simpulan : terdapat pengaruh variasi penambahan dosis vitamin C pada urine terhadap kadar glukosa pada metode benedict, adapun metode disptick tidak terinferensi vitamin C.

Actions (login required)

View Item