Hubungan Tingkat Kecemasan dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Kecemasan Terhadap Ketidakstabilan Hemodinamik Diruang Icu Rsupn Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta

Hariyanti, Hariyanti (2019) Hubungan Tingkat Kecemasan dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Kecemasan Terhadap Ketidakstabilan Hemodinamik Diruang Icu Rsupn Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta. Bachelor thesis, Universitas Binawan.

Text KEPERAWATAN-2019-HARIYANTI-repo.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB)

Abstract

Intensive Care Unit (ICU) merupakan ruang rawat rumah sakit dengan staf dan perlengkapan khusus ditujukan untuk mengelola pasien dengan penyakit, trauma atau komplikasi yang mengancam jiwa (Musliha, 2010). Hemodinamik merupakan pemeriksaan aspek fisik sirkulasi darah, fungsi jantung dan karakterisitik fisiologis vaskular perifer (Jevon & Ewens 2009). Faktor resiko ketidakstabilan hemodinamik yakni usia, jenis kelamin, stressor, lingkungan, pendidikan dan kecemasan (Nita, 2016). Tujuan penelitian ini untuk mengindetifikasi hubungan tingkat kecemasan dan faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat kecemasan terhadap ketidakstabilan hemodinamik diruang ICU RSUPN dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta. Jenis penelitian deskriptif koralatif, dengan pendekatan Cross-Sectional. Jumlah sampel 55 responden dengan hasil uji Spearman’s Rho. Hasil penelitian menunjukkan bahwa responden usia >45 tahun (45,5%), perempuan (56,4%), stressor sedang (54,5%), lingkungan biasa (60,0%), pendidikan SMP/SMA (45,5%), kecemasan ringan (41,8%), hipertensi (40,0%), denyut nadi normal (61,8%) dan pernafasan normal (47,3%). Hubungan usia dengan ketidakstabilan hemodinamik(P=0,109). Hubungan jenis kelamin dengan ketidakstabilan hemodinamik (P=0,132). Hubungan stressor dengan ketidakstabilan hemodinamik(P=0,048). Hubungan lingkungan dengan ketidakstabilan hemodinamik(P=0,045). Hubungan pendidikan dengan ketidakstabilan hemodinamik (p=0,849). Hubungan kecemasan dengan ketidakstabilan hemodinamik (p=0,027). Disimpulkan bahwa faktor lingkungan dan kecemasan dapat mempengaruhi ketidakstabilan hemodinamik, dengan demikian diharapkan tenaga medis dan rumah sakit dapat mengambil kebijakan mengurangi kecemasan pada pasien di ICU.

Actions (login required)

View Item