Hubungan Capaian Minimum Acceptable Diet (Mad) Dengan Kejadian Stunting Pada Balita Usia 6-23 Bulan Di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Matraman Jakarta Timur Tahun 2020

Athiyyah, Ummu (2020) Hubungan Capaian Minimum Acceptable Diet (Mad) Dengan Kejadian Stunting Pada Balita Usia 6-23 Bulan Di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Matraman Jakarta Timur Tahun 2020. Bachelor thesis, Universitas Binawan.

Text GIZI-2020-UMMU ATHIYYAH-repo.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB)

Abstract

Stunting pada anak disebabkan oleh pemberian zat gizi tidak adekuat selama 1000 Hari Pertama Kehidupan. Capaian Minimum Acceptable Diet (MAD) sebagai indikator pemberian MP-ASI di Indonesia dan DKI Jakarta masih rendah. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan capaian MAD (Minimum Dietary Diversity (MDD) dan Minimum Meal Frequency (MMF)) dengan kejadian stunting pada balita usia 6-23 bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Matraman Jakarta Timur. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional pada 174 balita usia 6-23 bulan yang diambil dengan teknik multistage random sampling pada bulan Januari hingga Februari 2020. Data yang dikumpulkan berupa data panjang badan balita, dan capaian MDD, MMF, serta MAD yang diukur dengan infantometer, wawancara kuesioner, dan lembar recall 24 jam. Data dianalisis dengan menggunakan uji chi-square. Hasil penelitian menunjukkan prevalensi stunting sebesar 27%. Prevalensi capaian MDD sebesar 55.7%, capaian MMF sebesar 82.2%, serta capaian MAD sebesar 52.3%. Terdapat hubungan yang signifikan antara capaian MDD (p=0.013, OR=2.346), MMF (p=0.001, OR=3.854), dan MAD (p=0.010, OR=2.464) dengan kejadian stunting. Penelitian ini menyimpulkan bahwa capaian MAD masih rendah dan berhubungan signifikan dengan kejadian stunting pada balita usia 6-23 bulan.

Actions (login required)

View Item