Hubungan antara dukungan keluarga terhadap tingkat perubahan konsep diri pasien Stroke di Ruang Neurosain lantai 5 RSUPN Cipto Mangunkusumo

Kumalasari, Kumalasari (2017) Hubungan antara dukungan keluarga terhadap tingkat perubahan konsep diri pasien Stroke di Ruang Neurosain lantai 5 RSUPN Cipto Mangunkusumo. Bachelor thesis, Universitas Binawan.

	Text KEPERAWATAN - 2017 - KUMALASARI repo.pdf Restricted to Repository staff only Download (4MB)
	Text Kumalasari.pdf Restricted to Repository staff only Download (377kB)

Abstract

Stroke merupakan gangguan fungsi otak yang timbulnya mendadak, berlangsung selama 24 jam atau lebih, akibat dari gangguan peredaran darah otak. Masalah kesehatan yang terjadi sebagai akibat lanjut stroke sangat banyak dan bervariasi, diantaranya adalah kehilangan motorik, kehilangan komunikasi, dan kehilangan persepsi. Masalah-masalah kesehatan yang dialami paska stroke maupun saat stroke sangat mempengaruhi perubahan konsep diri pasien, ketidakberdayaan menghadapi situasi saat ini dan sebagainya. Dalam menghadapi masalah ini, keluarga dapat memberikan dukungan sosial seperti dukungan moril dan materil dalam upaya memperbaiki konsep diri pasien agar tetap survive dalam kehidupan sehari-hari meskipun memiliki keterbatasan. Desain penelitian ini menggunakan pendekatan cross sectional dengan jumlah sampel 47 responden yang diambil dengan menggunakan total sampling. Alat penelitian menggunakan kuisioner dukungan keluarga dan kuisioner perubahan konsep diri. Dari hasil pengolahan data didapatkan dukungan keluarga pasien stroke di Ruang Neurosain Lantai 5 RSUPN Cipto Mangunkusumo adalah sangat baik sebanyak 22 responden (46,8%). Tingkat perubahan konsep diri pasien stroke di Ruang Neurosain Lantai 5 RSUPN Cipto Mangunkusumo adalah sangat baik sebanyak 21 responden (44,7%). Terdapat hubungan antara dukungan keluarga terhadap tingkat perubahan konsep diri pasien Stroke di Ruang Neurosain lantai 5 RSUPN Cipto Mangunkusumo, dengan nilai p: 0,001 (<0,05), nilai r: 0,780. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, peneliti menyarankan keluarga hendaknya memberikan dukungan kepada pasien mulai dari hal sederhana seperti memberikan kehadiran dan waktu untuk pasien, sehingga penerimaan konsep diri pasien dapat meningkat.

Actions (login required)

View Item