Pengaruh Terapi Diseksi Aksila Terhadap Risiko Terjadinya Limfedema Pada Pasien Kanker Payudara Terkait Usia Di Rumah Sakit Dharmais Jakarta Tahun 2015

Sadu, Bernadus (2018) Pengaruh Terapi Diseksi Aksila Terhadap Risiko Terjadinya Limfedema Pada Pasien Kanker Payudara Terkait Usia Di Rumah Sakit Dharmais Jakarta Tahun 2015. Bachelor thesis, Universitas Binawan.

	Text FISIOTERAPI-2018-BERNADUS SADU repo.pdf Restricted to Repository staff only Download (2MB)
	Text Bernadus Sadu.pdf Restricted to Repository staff only Download (991kB)

Abstract

Tujuan Penelitian: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar risiko terjadinya limfedema pada pasien kanker payudara setelah menjalani terapi diseksi aksila di Rumah Sakit Dharmais Jakarta tahun 2015. Metode Penelitian: Penelitian ini merupakan analisis lanjut berdasarkan penelitian induk sebelumnya yang berjudul “Observasi Klinis pada Pasien Kanker Payudara dengan atau tanpa Limfedema di Rumah Sakit Kanker Dharmais dan Rumah Sakit Ulin Banjarmasin” yang menggunakan desain case-control pendekatan multicenter dengan total 110 subjek. Wawancara dan pengukuran telah dilakukan menggunakan kuesioner. Hasil: Pasien kanker payudara yang mengalami limfedema setelah menjalani terapi diseksi aksila aOR = 0,8 CI 95% (0,2 – 2,3) p – value > 0,05, sehinggga terapi diseksi aksila tidak berpengaruh terjadinya limfedema pada pasien kanker payudara dan tidak ada perbedaan yang signifikan. Pasien kanker payudara yang mengalami limfedema memiliki usia rata-rata 53,07 tahun, berusia ≥ 50 tahun yang mengalami limfedema sebesar 57,1% dan yang berusia < 50 tahun yang mengalami limfedema sebesar 48,1%, OR = 1,4 CI 95% (0,5 – 4,2) p-value = 0,50. Pasien kanker payudara yang berusia ≥ 50 tahun 1,4 kali lebih berisiko terjadi limfedema dibanding < 50 tahun, namun tidak signifikan. Kesimpulan: Dengan didapatnya hasil tentang risiko terjadinya limfedema pada pasien stetelah menjalani terapi diseksi aksila di Rumah Sakit Dharmais Jakarta tahun 2015. Bisa menjadi acuan untuk evaluasi ketahap pengobatan selanjutnya yaitu untuk mengurangi risiko limfedema tersebut.

Actions (login required)

View Item