Hubungan pengetahuan keluarga tentang perawatan pasien halusinasi terhadap kekambuhan pasien halusinasi di ruang rawat inap rsj dr. Soeharto heerdjan jakarta

Ardi, Venasius Tomi (2018) Hubungan pengetahuan keluarga tentang perawatan pasien halusinasi terhadap kekambuhan pasien halusinasi di ruang rawat inap rsj dr. Soeharto heerdjan jakarta. Bachelor thesis, Universitas Binawan.

Text KEPERAWATAN-2018-VENASIUS TOMI ARDI repo.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB)

Abstract

Halusunasi merupakan gangguan jiwa dimana pasien mengalami perubahan sensori persepsi. Kekambuhan pada pasien halusinasi dipengaruhi oleh faktor pengetahuan keluarga. Keluarga merupakan tempat yang aman dan nyaman, keluarga merupakan perawat utama bagi pasien dalam menentukan asuhan keperawatan pasien dirumah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan keluarga tentang perawatan pasien halusinasi terhadap kekambuhan pasien halusinasi di RSJ Dr. Soeharto Heerdjan Jakarta. Penelitian ini menggunakan pendekatan Cross Sectional.Tekhnik pengambilan sampel yaitu menggunakan cara Sampling Sistematis sebanyak 55 responden. Berdasarkan penelitian diperoleh hasil tingkat pengetahuan responden adalah kurang (45,5%), cukup (41,8%), dan baik (12,7%). Dan hasil kekambuhan pasien halusinasi adalah kekambuhan tinggi (52,7%) dan kekambuhan rendah (47,3%). Setelah dilakukan uji Spearman rho didapatkan nilai p = 0,000 <p = 0,05. Yang berarti terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan keluarga tentang perawatan pasien halusinasi terhadap kekambuhan pasien halusinasi, dengan nilai r = 0,672 yang artinya menunjukkan kekuatan hubungan yang tinggi. Diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan keluarga dengan cara bekerja sama dengan instansi kesehatan untuk memberikan kegiatan seminar dan penyuluhan yang berlanjut mengenai bagaimana memberikan perawatan pasien halusinasi, sehingga pengetahuan keluarga mengenai perawatan pasien halusinasi terus meningkat dan memberikan motivasi kepada pasien untuk kesembuhannya sehingga pada akhirnya dapat menekan angka kejadian kekambuhan pada pasien dengan halusinasi.

Actions (login required)

View Item