Hubungan Pengetahuan Dan Konsumsi Sugar Sweetened Beverages Dengan Status Gizi Lebih Pada Remaja Di Pesantren Himmatul Aliyah Kota Depok Tahun 2018

Setiasih, Ajeng (2018) Hubungan Pengetahuan Dan Konsumsi Sugar Sweetened Beverages Dengan Status Gizi Lebih Pada Remaja Di Pesantren Himmatul Aliyah Kota Depok Tahun 2018. Bachelor thesis, Universitas Binawan.

[img] Text
GIZI-2018-AJENG SETIASIH repo.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (1MB)

Abstract

Latar belakang : Masalah gizi di Indonesia saat ini telah memasuki masalah gizi ganda, data Riskesdas tahun 2013 dapat dilihat bahwa prevalensi gizi lebih pada remaja usia 13 - 15 tahun secara nasional sebesar 10,8%, terdiri dari 8,3% gemuk, dan 2,5% sangat gemuk atau obesitas. Mengkonsumsi SSBs dalam jumlah berlebihan meningkatkan resiko obesitas. Gizi lebih terjadi karena berbagai faktor penyebab yang kompleks salah satunya konsumsi energi yang berlebihan seperti mengkonsumsi minuman ringan berpemanis. Proporsi penduduk berumur ≥ 10 tahun yang mengkonsumsi makanan atau minuman manis ≥ 1 kali sehari adalah 53,1%. Pengetahuan gizi mengenai sugar-sweetened beverages (SSBs) mempengaruhi pemilihan dan penyedian minuman tersebut, jika pengetahuan gizi tentang (SSBs) meningkat, maka ada kecenderungan untuk berhati-hati dalam mengkonsumsinya Tujuan : Menjelaskan hubungan pengetahuan dan konsumsi SSBs dengan status gizi lebih pada remaja di Pesantren Himmatul Aliyah Depok. Metode : Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan observasional dan desain cross sectional. Sebanyak 61 siswa dan siswi Mts Himmatul Aliyah yang memenuhi kriteria inklusi yaitu berumur 12-15 tahun, di wawancara tentang pengetahuan dan konsumsi SSBs selama satu bulan terakhir menggunakan kuesioner semi quantitative food frequency. Hasil: Remaja pada penelitian ini memiliki status gizi lebih 36,1%, dengan pengetahuan rendah 55,7%, dan konsumsi SSBs kategori lebih 57,4%. Rata-rata asupan gula per hari 27,7 gram yang berasal dari SSBs, jenis yang paling sering dikonsumsi adalah teh dan kopi (5-6 kali/minggu). Remaja dengan pengetahuan rendah memiliki status gizi lebih 21,3%, Hasil uji statistik Kendall tau_b variabel pengetahuan tidak berhubungan dengan status gizi lebih p value 0,694 > α (Cl 95%). Remaja dengan konsumsi SSBs tinggi memiliki status gizi lebih 29,5%, variabel konsumsi SSBs berhubungan dengan status gizi lebih p value 0,004 < α. Kesimpulan : Pengetahuan tentang gizi pada remaja di Pesantren Himmatul Aliyah Depok masih rendah 55,7%, dan status gizi lebih 36,1%. Jenis minuman yang paling sering dikonsumsi kopi atau teh (240 ml -330 ml) rata-rata 5-6 kali/minggu. konsumsi SSBs memiliki berhubungan bermakna dengan status gizi lebih.

Item Type: Thesis (Bachelor)
Additional Information: Pembimbing: Gusti Kumala Dewi
Uncontrolled Keywords: Pengetahuan, status gizi lebih, konsumsi SSBs, remaja
Subjects: R Medicine > RC Internal medicine
Depositing User: Cambari
Date Deposited: 23 Apr 2020 08:06
Last Modified: 23 Apr 2020 08:06
URI: http://repository.binawan.ac.id/id/eprint/427

Actions (login required)

View Item View Item