Hubungan Kualitas Tidur Terhadap Resiko Stroke Haemoragik Ditinjau Dari Tekanan Darah Di Lantai 6 Blok B Ruang Neurologi Rsud Koja Jakarta Utara

Pasaribu, Sanjiana (2018) Hubungan Kualitas Tidur Terhadap Resiko Stroke Haemoragik Ditinjau Dari Tekanan Darah Di Lantai 6 Blok B Ruang Neurologi Rsud Koja Jakarta Utara. Bachelor thesis, Universitas Binawan.

	Text KEPERAWATAN - SANJIANA PASARIBU - 2018 repo.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB)
	Text sanjiana pasaribu.pdf Download (592kB)

Abstract

Tidur didefinisikan sebagai suatu keadaan bawah sadar dimana seorang masih dapat dibangunkan dengan pemberian rangsang sensorik atau dengan rangsang lainnya. Kualitas tidur yang buruk dikatakan dapat mengaktivasi simpatis dan mempengaruhi tekanan darah yang dapat menyebabkan terjadinya hipertensi dan stroke Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kualitas tidur terhadap resiko stroke haemoragik ditinjau dari tekanan darah di Lantai 6 Blok B Ruang Neurologi RSUD Koja Jakarta Utara. Desain penelitian bersifat deskriptif korelatif dengan pendekatan cross sectional. Sampel pasien stroke ditentukan dengan menggunakan teknik purposive sampling dengan jumlah sampel yaitu 48 responden. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner mengenai kualitas tidur dan tekanan darah dengan menggunakan instrument lain seperti sphygmomanometer. Data yang telah terkumpul diolah dengan menggunakan uji Korelasi Spearman Rho. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa responden berjumlah 48 pasien dengan 31 laki-laki (64,6%) dengan rata-rata usia 40-60 tahun (72,9%), 39 responden mengalami hipertensi (81,2%) dan 9 responden mengalami normotensi (18,8%). Kualitas tidur responden 42 (87,5%) memiliki kualitas tidur buruk, dan 6 responden (12,5%) memiliki kualitas tidur baik. Berdasarkan uji hipotesis kualitas tidur terhadap tekanan darah didapatkan nilai p= 0,02 (p<0,05) dengan nilai korelasi 0,892. Kesimpulannya, penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan kualtas tidur terhadap resiko stroke ditinjau dari tekanan darah dengan korelasi yang kuat. Dari hasil penelitian disarankan kepada pasien stroke untuk dapat mengenali gangguan tidur dan resiko terjadinya hipertensi serta stroke dengan menjaga kualitas tidur yang baik. Saran lainnya, kepada perawat untuk lebih mengenal faktor resiko stroke dan hipertensi, dan meningkatkan peran perawat dalam pendidikan kesehatan terkait faktor resiko hipertensi dan stroke terutama mengenai kebutuhan tidur.

Actions (login required)

View Item