PEMERIKSAAN KADAR SGOT-SGPT PADA LANSIA PENDERITA TUBERKULOSIS

Putri Syalia, Tiara (2021) PEMERIKSAAN KADAR SGOT-SGPT PADA LANSIA PENDERITA TUBERKULOSIS. Bachelor thesis, UNIVERSITAS BINAWAN.

[img] Text
TLM-2021-Tiara Putri Syalia.pdf
Restricted to Registered users only

Download (2MB)

Abstract

Tuberkulosis (TB) adalah penyakit menular langsung yang disebabkan oleh kuman Mycobacterium tuberculosis. Kuman TB ini sebagian besar menyerang organ paru (TB paru), tetapi juga dapat menyerang hampir seluruh organ tubuh manusia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kadar SGOT dan SGPT pada pasien lansia penderita tuberkulosis yang sedang menjalani pengobatan tahap 4-6 bulan. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif dengan desain cross-sectional. Variabel dalam penelitian ini terdapat 2 jenis, yaitu variabel Independent adalah Pasien TB lansia yang menjalani pengobatan Obat Anti Tuberkulosis tahap awal serta Variabel Dependent adalah kadar SGOT (Serum Glutamic Oxaloacetic Transaminase dan SGPT (Serum Glutamic Pyruvic Transaminase). SGOT merupakan enzim yang biasanya ditemukan pada sel jantung, hati, otot rangka, ginjal, otak, pankreas, limpa, dan paru. Sedangkan, SGPT merupakan terdapat pada sel hati, jantung, otot, dan ginjal. Kadar tertinggi ditemukan di sitoplasma hati. Ketika organ tersebut mengalami kerusakan, enzim ini akan keluar dari sel dan kemudian masuk ke dalam pembuluh darah. Penelitian telah dilakukan terhadap 30 data pasien TB Paru yang menjalani pengobatan Obat Anti Tuberkulosis (OAT) 4-6 bulan di Rumah Sakit Bhayangkara Tk. I Raden Said Sukanto, Jakarta Timur. Bedasarkan hasil penelitian, pasien TB pada kelompok usia 60-69 tahun sebanyak 70.0% dan kelompok 70-80 tahun sebanyak 30.0%. Lansia yang menderita TB dan menjalani pengobatan OAT ditemukan 73.3% mengalami kadar SGOT, dan 66,7% mengalami peningkatan SGPT. Peningkatan kadar SGOT atau SGPT disebabkan karena adanya perubahan permeabilitas atau kerusakan dinding sel hati sehingga dijadikan sebagai penanda gangguan integritas di hati (hepatoseluler). SGPT merupakan penanda laboratorium yang lebih spesifik untuk gangguan hati dibanding SGOT yang banyak terdapat di organ lain seperti otot, jantung dan ginjal.

Item Type: Thesis (Bachelor)
Uncontrolled Keywords: Tuberkulosis, Lansia, Kadar SGOT, Kadar SGPT
Subjects: R Medicine > R Medicine (General)
Depositing User: Cambari
Date Deposited: 17 Jan 2023 07:59
Last Modified: 17 Jan 2023 07:59
URI: http://repository.binawan.ac.id/id/eprint/2584

Actions (login required)

View Item View Item