RENDAMAN PUCUK DAUN JATI (Tectona grandis) SEBAGAI PENGGANTI EOSIN 2% PADA PEMERIKSAAN TELUR CACING SOIL TRANSMITTED HELMINTH

Sukma Melati, Desi (2022) RENDAMAN PUCUK DAUN JATI (Tectona grandis) SEBAGAI PENGGANTI EOSIN 2% PADA PEMERIKSAAN TELUR CACING SOIL TRANSMITTED HELMINTH. Bachelor thesis, Universitas Binawan.

Text TLM-2021-Desi Sukma Melati.pdf Restricted to Registered users only Download (6MB)

Abstract

Kecacingan merupakan salah satu penyakit tropis terabaikan atau Neglected Tropical Diseases (NTD) yang menjadi masalah kesehatan masyarakat diberbagai belahan dunia salah satunya Indonesia. Prevalensi kecacingan di Indonesia masih tinggi berkisar antara 40% - 60% untuk semua umur. Faktor risiko penyebab tingginya prevalensi penyakit kecacingan adalah rendahnya tingkat sanitasi pribadi dan buruknya sanitasi lingkungan. Seiring dengan perkembangan dan teknologi yang canggih, ada beberapa cara pemeriksaan telur cacing Soil Transmitted Helminth dalam tinja, salah satunya pada tinja yaitu secara mikroskopik dengan teknik pewarnaan dan yang sering digunakan adalah dengan metode natif langsung menggunakan pewarna eosin 2%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah rendaman pucuk daun jati (Tectona grandis) dapat digunakan sebagai alternatif pengganti Eosin 2% pada pemeriksaan telur cacing STH. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang menggunakan metode eksperimental dengan design cross sectional pada variasi waktu rendaman pucuk daun jati 24 jam, 48 jam dan 72 jam serta eosin 2% sebagai kontrol, dengan hasil pada perendaman yang paling efektif yaitu 48 jam. Perbedaan pada perendaman 24 jam, 48 jam, 72 jam tidak terlalu terlihat perbedaan pada warna preparatnya. Pada perendaman 48 jam terlihat gambaran paling jelas pada bagian telur cacing STH, dikarenakan penyerapan zat warna daun jati lebih baik dibandingkan dengan perendaman 24 jam dan 72 jam pada pembacaan dibawah mikroskop pembesaran 40X.

Actions (login required)

View Item