PENCEGAHAN CACINGAN MELALUI PEMERIKSAAN TELUR CACING ASCARIS LUMBRICOIDES DAN PEMBERIAN OBAT CACING PADA ANAK KELAS 3 di SDN 04 DAN 08 KELURAHAN PENGASINAN, BEKASI TIMUR
Keywords:
Soil Transmitted Helminth, Ascaris lumbricoides, Metode Naif, Telur CacingAbstract
Tingkat infeksi penyakit cacingan di Indonesia sampai saat ini masih tinggi dan cacing usus yang memiliki nilai prevalensi yang tinggi ialah Ascaris lumbricoides. Infeksi penyakit askariasis dapat ditularkan melalui tanah (Soil TransmittedHelminth/ STH) sering terdapat pada anak-anak dan remaja. Salah satu cara strategi yang dapat dilakukan ialah dengan melakukan data prevalensi cacingan disetiap sekolah karena infeksi cacingan lebih dominan terjadi pada usia anak dan remaja dari umur 6-15 tahun. Kegiatan PKM ini bertujuan untuk memperoleh prevalensi cacingan pada siswa kelas 3 di SDN 04 dan 08 Pengasinan bekerjasama dengan Puskesmas Pengasinan pada bulan agustus. Jumlah responden kegiatan ini 114 siswa. Ada tiga kegiatan yang dilakukan yaitu peragaan gerakan enam langkah cuci tangan, pemeriksaan telur cacing, dan pemberiam obat cacing. Pemeriksaan telur cacing dilakukan dengan metode naïf dengan 2 kali pengamatan menggunakan larutan eosin 2% dan larutan NaCl 0.9%. Hasil data prevalensi infeksi penyakit cacingan siswa kelas 3 di SDN 04 pengasinan dan SDN 08 pengasinan, Bekasi Timur adalah 0%.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Jurnal Mitra Masyarakat memberikan akses terbuka terhadap siapapun agar informasi pada artikel dapat bermanfaat bagi orang banyak. jurnal dapat diakses tanpa dipungut biaya, sesuai dengan lisensi creative commons yang digunakan.