HUBUNGAN KEBIASAAN KONSUMSI FAST FOOD, TINGKAT STRES DAN STATUS GIZI TERHADAP KEJADIAN DYSHMENORRHEA PRIMER PADA SISWI DI SMAN 12 KOTA BEKASI

SABILLA, JIHAN (2022) HUBUNGAN KEBIASAAN KONSUMSI FAST FOOD, TINGKAT STRES DAN STATUS GIZI TERHADAP KEJADIAN DYSHMENORRHEA PRIMER PADA SISWI DI SMAN 12 KOTA BEKASI. Bachelor thesis, Universitas Binawan.

Text GIZI-2022-JIHAN SABILLA.pdf Download (2MB)

Abstract

Dysmenorrhea merupakan rasa nyeri yang umumnya terjadi pada saat menstruasi akibat adanya kontraksi otot uterus karena ketidakseimbangan hormon prostaglandin. Dysmenorrhea dialami oleh banyak wanita di dunia dengan lebih dari 50% wanita di setiap negara diketahui mengalami dysmenorrhea. Di masyarakat Indonesia, khususnya di kalangan remaja, makanan cepat saji sudah menjadi kebiasaan dan bagian dari gaya hidup. Konsumsi fast food secara berlebihan dapat mempengaruhi status gizi. Status gizi pada remaja mempengaruhi fungsi organ tubuh, pertumbuhan, dan terganggunya fungsi reproduksi. Masa remaja rawan terhadap stres disebabkan banyak terjadinya perubahan seperti perubahan fisik, psikologis, hormonal dan sosial. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara konsumsi fast food, tingkat stres dan status gizi dengan kejadian dysmenorrhea primer pada siswi di SMAN 12 Kota Bekasi. Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Responden pada penelitian ini adalah siswi kelas X dan XI SMAN 12 Kota Bekasi berjumlah berapa 90 orang. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik simple random sampling. Analisis statistik yang digunakan adalah Chi Square. Hasil menunjukan bahwa terdapat hubungan antara frekuensi konsumsi fast food (p = 0,039), status gizi (p = 0,018), tetapi tidak ada hubungan tingkat stres (p = 0,272) dengan kejadian dysmenorrhea primer. Dysmenorrhea dapat dipengaruhi oleh frekuensi konsumsi fast food dan status gizi.

Actions (login required)

View Item