PERBANDINGAN KADAR D-DIMER PADA PASIEN COVID-19 DENGAN KOMORBID DAN TANPA KOMORBID

NDIAGA, SYFA LIAN (2022) PERBANDINGAN KADAR D-DIMER PADA PASIEN COVID-19 DENGAN KOMORBID DAN TANPA KOMORBID. Bachelor thesis, Universitas Binawan.

Text TLM-2022-SYFA LIAN NDIAGA.pdf Download (2MB)

Abstract

Penyakit Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) adalah penyakit pernapasan akut yang disebabkan oleh sindrom pernapasan akut Corona Virus 2 (SARS-COV2). Seseorang dengan penyakit penyerta (komorbid) mempunyai risiko lebih besar tertular virus selama adanya pandemi COVID-19. Salah satu pemeriksaan penunjang pada pasien COVID-19 adalah pemeriksaan D-dimer. Ddimer merupakan produk pemecahan utama dari cross linked fibrin yang dihasilkan saat plasmin memecah fibrin untuk menghancurkan gumpalan.D-dimer meningkat pada penderita COVID-19 yang mengalami keburukan klinis. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan kadar Ddimer pada pasien COVID-19 dengan komorbid dan tanpa komorbid. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif komparatif. Sampel pada penelitian ini sebanyak 30 sampel pasien COVID-19 tanpa komorbid dan 30 sampel pasien COVID-19 dengan komorbid di Rumah Sakit Umum Daerah Pasar Rebo. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis komorbid yang paling banyak pada pasien COVID-19 yaitu 1 jenis komorbid hipertensi sebanyak (33,3%), 2 komorbid hipertensi dan DM tipe 2 sebanyak (20,0%). Pada pasien COVID-19 dengan komorbid, kadar D-dimer normal sebanyak (60%) dan abnormal sebanyak (40%). Pada pasien COVID-19 tanpa komorbid, kadar D-dimer normal sebanyak (73,3%) dan abnormal sebanyak (26,7%). Pada uji stastistik Man Whitney didapatkan hasil dengan kesimpulan yaitu tidak terdapat perbedaan signifikan kadar D-dimer pada pasien COVID-19 dengan komorbid dan tanpa komorbid dengan nilai Asymp. Signya 0,564

Actions (login required)

View Item