Peer Group Support dan Motivational Interviewing terhadap Perilaku Orang Tua dalam Pencegahan Tuberkulosis pada Anak yang Tinggal Satu Rumah dengan Penderita

Rahmawati, Apriana (2020) Peer Group Support dan Motivational Interviewing terhadap Perilaku Orang Tua dalam Pencegahan Tuberkulosis pada Anak yang Tinggal Satu Rumah dengan Penderita. Masters thesis, Universitas Airlangga.

Text TESIS APRIANA RAHMAWATI LENGKAP.pdf Download (3MB)

Abstract

Tuberkulosis (TB) merupakan salah satu indikator untuk menentukan derajat kesehatan masyarakat. Mengakhiri TB pada anak-anak dan remaja merupakan bagian dari End TB Strategy yang selaras dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals). WHO Global Tuberculosis Report 2019 menjelaskan bahwa TB merupakan 1 dari 10 penyebab utama kematian. Tiga negara yang memiliki presentase kasus TB tertinggi per 100.000 populasi diantaranya India, China, dan Indonesia serta menyebabkan kematian pada anak-anak di bawah usia 15 tahun selama tahun 2018. Pencegahan TB dapat dilakukan dengan upaya TOSS TB atau ‘Temukan Obati Sampai Sembuh” penderita TB agar tidak menularkan kepada individu yang rentan terutama anak-anak. Peran serta anggota keluarga dewasa yang tinggal dalam satu rumah harus dioptimalkan agar penularan TB pada anak dapat dihindari. Membiasakan keluarga untuk selalu menerapkan perilaku bersih dan sehat dapat membantu anak tidak mudah terpapar penyakit. Dukungan teman sebaya (peer group support) menciptakan proses berbagi antara klien yang memiliki pengalaman yang sama dalam merawat anggota keluarga yang menderita TB. Pemanfaatan hubungan interpersonal dengan pendekatan motivational interviewing menghubungkan klien untuk mengeksplorasi perasaan serta memotivasi klien untuk merubah perilaku kesehatan berisiko bagi keluarga yang tinggal satu rumah dengan penderita. Pelaksanaan upaya pencegahan penularan TB pada anak-anak dilakukan dengan peer group support dan motivational interviewing dengan tujuan merubah perilaku kesehatan berisiko menggunakan teori perubahan perilaku Precede-Proceed yang terdiri dari beberapa fase pendekatan. Penelitian ini merupakan penelitian quasy experimental yang bersifat kuantitatif dengan pre test – post test one group design. Modul digunakan sebagai panduan dalam memberikan intervensi peer group support dan motivational interviewing. Metode pengambilan sampel dalam penelitian ini diambil menggunakan teknik acidental sampling (n=30) responden yang keseluruhan merupakan kelompok intervensi. Peer group support diberikan satu kali dalam bentuk penyuluhan dengan waktu 60 menit dan motivational interviewing selama 30-45 menit yang dilakukan sebelum dan sesudah pemberian intervensi peer group support. Pengukuran perilaku orang tua dilakukan menggunakan kuesioner yang dibuat berdasarkan literatur WHO (2014) dan The Nemours Foundation mengenai pedoman TB anak untuk orang tua. Pengukuran dilakukan pada pre-test yaitu sebelum motivational interviewing pertama dilakukan dan post-test yaitu 7 hari setelah pemberian intervensi motivational interviewing kedua dilakukan. Analisis nilai pre-test dan post-test perilaku orang tua dievaluasi menggunakan uji statistik shapiro wilk dan paired t-test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peer group support dan motivational interviewing memberikan perbedaan berupa peningkatan pada perilaku orang tua dalam pencegahan TB pada anak dengan nilai sebesar 0,000 (p< 0,05). Kesimpulan dalam penelitian ini adalah peer group support dan motivational interviewing memberikan perbedaan berupa peningkatan perilaku orang tua dalam pencegahan TB pada anak yang tinggal bersama dengan penderita. Peer group support dan motivational interviewing dapat diterapkan kepada individu yang berperan sebagai pengawas menelan obat (PMO) dan dapat diaplikasikan sebagai terapi suportif edukatif kepada komunitas keluarga yang sama-sama memiliki pengalaman merawat penderita TB dan memiliki anak di bawah usia 5 tahun. Peer group support dan motivational interviewing diharapkan juga dapat diterapkan oleh petugas kesehatan di samping pemberian program pengobatan pada penderita TB sehingga mencegah penularan pada anak yang tinggal satu rumah dengan penderita.

Actions (login required)

View Item