Hubungan antara Pengetahuan Gizi dan Asupan Energi Protein dengan Status Gizi Pasien Gagal Ginjal Kronik Rawat Jalan dengan Hemodialisis di Rumah Sakit Hermina Bekasi Tahun 2018

Kurniati, Lilik (2018) Hubungan antara Pengetahuan Gizi dan Asupan Energi Protein dengan Status Gizi Pasien Gagal Ginjal Kronik Rawat Jalan dengan Hemodialisis di Rumah Sakit Hermina Bekasi Tahun 2018. Bachelor thesis, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Binawan.

Text GIZI - LILIK KURNIATI - 2018-repo.pdf Restricted to Repository staff only Download (530kB)

Abstract

Latar Belakang: Prevalensi pasien dengan hemodialisis di RS Hermina Bekasi terus meningkat yaitu 85,4%. Malnutrisi merupakan masalah yang sering terjadi pada pasien gagal ginjal kronik dengan hemodialisis yang beberapa penyebabnya adalah pengetahuan gizi dan asupan energi dan protein. Tujuan : Menganalisis hubungan pengetahuan gizi, asupan energi dan protein dengan status gizi pasien gagal ginjal kronik rawat jalan dengan hemodialisis di RS Hermina Bekasi tahun 2018 Metode : Penelitian ini mengunakan desain cross sectional yang dilaksanakan di RS Hermina Bekasi pada bulan Mei-Juni 2018. Subyek penelitian sebanyak 90 pasien penyakit gagal ginjal kronik dengan hemodialisis yang memenuhi kriteria inklusi pasien telah menjalani hemodialisa minimal satu bulan, rutin HD dua kali per minggu, pasien bersedia menjadi responden, pasien tidak dengan NGT, pasien dapat berkomunikasi dengan baik, dan kriteria eksklusi yaitu pasien dengan penyakit infeksi berat seperti; hepatitis, tuberkolosis, HIV/AIDS. Data yang dikumpulkan adalah data primer status gizi dengan SGA, pengetahuan gizi dengan kuesioner, asupan energi dengan protein dengan food record. Analisis dengan Kendall’s Tau b. Hasil : Sebanyak 43% responden dengan status gizi kurang (SGA B), 55,6% berpengetahuan baik, 52,2% asupan energi baik, dan 78,9% asupan energi kurang, dengan asupan rata-rata 1.515 kkal dan protein 46,88 g. Pengetahuan berhubungan signifikan dengan status gizi dengan p = 0,039, r = 0,219. Sedangkan ada hubungan antara asupan energi dengan status gizi, dengan p = 0,000, dan r = 0,599. Terdapat hubungan antara asupan protein dengan status gizi pasien dengan nilai p = 0,005 atau <0,05 dan r = 0,297. Kesimpulan: Ada hubungan antara pengetahuan gizi dengan status gizi, ada hubungan antara asupan energi dengan status gizi, ada hubungan antara asupan protein dengan status gizi. Perlu penelitian lebih lanjut tentang pengetahuan dan asupan energi-protein dengan status gizi dengan SGA.

Actions (login required)

View Item